Karya Asrama Putera dan Puteri

0 0 sfd.saudaradina 6 Februari 2005 Edit this post

Asrama SLB-C Tuntungan

Karya asrama putri telah dimulai oleh para Suster pendahulu di Dongen, dengan tujuan untuk mengangkat harkat, memberdayakan kaum perempuan. Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan gereja maka para Suster memulai misi di Medan pada tahun 1923, dan tetap melanjutkan karya pelayanan pada bidang karya asrama putri, awalnya dibuka pada tahun 1926 dengan nama Internat, Jl. Hakka Medan untuk suku Tionghoa dan Inggris, dan asrama St. Theresia di Jl. Gereja no. 2 yang sekarang disebut Jl. Palang Merah Medan. Kemudian pada tahun 1929 Internat Assisi untuk laki-laki di Jl. Padang Bulan S. Parman pada tahu 1932 Internat di Petisah yang kemudian diserahkan kepada Kongregasi Santo Yosep Medan.

Di Banjarmasin didirikan Asrama Putri "SATYA ANDIKA” pada tanggal 14 Januari 1968. Pimpinan pertama adalah Zr. Yose Pandelitsca SFD. Asrama ini terletak di jalan Rantauan Timur I/21 Banjarmasin. Pada mulanya asrama ini bertujuan untuk menampung anak-anak putri yang berasal dari luar daerah Banjarmasin atau pedalaman Kalimantan yang akan melanjutkan sekolah di kota Banjarmasin. Asrama ini pertama-tama menampung anak-anak putri yang bersekolah di sekolah Santa Maria Banjarmasin, tetapi juga guru-guru Santa Maria yang berasal dari luar daerah. Para siswa yang tinggal di asrama, selain menuntut ilmu dibekali juga dengan bermacam-macam pembinaan dan dilibatkan juga dalam kegiatan-kegiatan lingkungan dan Gereja. Dalam perkembangan waktu, asrama putri bukan hanya menerima anak-anak yang sekolah di SMP Santa Maria, tetapi menampung juga anak-anak yang bersekolah di sekolah katolik lain, misalnya anak-anak yang bersekolah di SMA Don Bosco yang dikelola oleh para Frater CMM. Sejak tahun 2014, asrama "SATYA ANDIKA" berganti nama menjadi asrama "SANTA MARIA'. Nama ini berkaitan dengan keberadaan semua unit karya yang ada di Banjarmasin bernama SANTA MARIA. Semoga Bunda Maria melindungi Asrama dan semua penghuninya.

Para Suster membuka asrama Assisi khusus untuk daerah pribumi (suku batak) pada tahun 1954 Internat Kabanjahe dibuka untuk Putri, kemudian di lanjutkan pada tahun 1989 asrama Putri St.Theresia Tiga Binanga. Pada tahun 1994 asrama Putri St.Theresia di Jalan Palang Merah Medan, dibuka lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dengan permintaan orangtua siswa.

Pada tahun 1997 asrama putri St.Theresia Saribudolok dibuka, dan pada tahun yang sama 1997 asrama putra St. Fransiskus Assisi Kabanjahe dibuka, juga sesuai dengan Visi Misi Kongregasi SFD maka karya SLB- C di buka karena para Suster misionaris melihat karya ini sangat dibutuhkan terutama semakin banyaknya anak berkebutuhan khusus yang membutuhkan jenis layanan tersebut, maka pada tahun 2001 Asrama St.Theresia SLB C Karya Tulus dibuka, di Namopecawir Tuntungan-Medan. Pada tahun 2011 di buka lagi karya asrama Putri Maria Raaymarkers Kabanjahe, berkat kerjasama dengan berbagai pihak termasuk P. Leo Joosten, OFMcap dan Zr. Rafael Kops dari Dongen dan dana pembangunan gedung asrama Raaymarkes Kabanjahe dari Donatur Misereor Jerman.

Kongregasi SFD Indonesia mengelola 9 unit asrama yaitu:

1) Asrama Putri St. Maria Banjarmasin

2) Asrama Putri St. Theresia Tigabinanga