Makna Paskah di tengah wabah Covid-19 bagiku

0 0 sfd.saudaradina 30 Juni 2020 Edit this post

ada 2 Maret 2020, untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diumumkan Awal Maret, Ahli: Virus Corona Masuk Indonesia dari Januari", https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/11/130600623/diumumkan-awal-maret-ahli--virus-corona-masuk-indonesia-dari-januari.
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Sri Anindiati Nursastri

Akses Kompas.com lebih cepat dan mudah melalui aplikasi
Google Play: https://bit.ly/3g85pkA
Apple App Store: https://apple.co/3hXWJ0L

Pada 2 Maret 2020, untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diumumkan Awal Maret, Ahli: Virus Corona Masuk Indonesia dari Januari", https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/11/130600623/diumumkan-awal-maret-ahli--virus-corona-masuk-indonesia-dari-januari.
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Sri Anindiati Nursastri

Akses Kompas.com lebih cepat dan mudah melalui aplikasi
Google Play: https://bit.ly/3g85pkA
Apple App Store: https://apple.co/3hXWJ0L

Virus Covid-19 mewabah di Indonesia pada awal Maret 2020 dan saat itu juga Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa sudah ada warga Indonesia terinveksi oleh virus tersebut.

Seperti yang kita ketahui bahwa gejala virus covid-19 ini adalah penderita mengalami sakit kepala, batuk-batuk kering, demam di atas 38 derajat dan kadang juga sesak napas bahkan bisa mengalami gagal napas.

Sejak itu, pemerintah Indonesia membuat beberapa kebijakan antara lain stay at home and word at home. Keprihatinan itu juga melanda Gereja Katolik dan Persaudaraan SFD. Pemimpin Gereja setempat mengedarkan Surat Gembala mengenai kebijakan peribadatan selama wabah covid-19, salah satunya bahwa untuk sementara Gereja ditutup dan Perayaan Ekaristi dilakukan secara live streaming.

Demikian halnya dengan persaudaraan SFD, Ministra Umum SFD mengedarkan Surat Himbauan kepada seluruh anggota SFD untuk mengingatkan agar Para Suster selalu waspada dan bersatu hati untuk mengupayakan kesehatan dan keselamatan secara pribadi dan bersama. Ministra Umum SFD menekankan bahwa Covid-19 sangat serius dan tidak boleh dianggap sepele.

Lalu pada tanggal 27 Maret 2020, Pk 18.00 waktu Roma atau pkl 12.00 waktu Indonesia bagian Barat, telah terjadi peristiwa bersejarah dalam sejarah Gereja Katolik, Bapa Paus Fransiskus memberikan berkat Urbi et Orbi khusus bagi bumi yg sedang diserang wabah virus corona.

Bapa Paus Fransiskus memberikan berkat dari sebuah balkon menghadap lapangan St. Petrus yang sepi tanpa peziarah. Tampak bapak Paus memberkati lapangan kosong, tentu bukan berkat hampa. Walaupun tidak ada umat yang hadir di lapangan, namun 17 juta orang umat menyaksikan dari media sosial. Seluruh gereja bersatu dalam persekutuan spiritual dibawah satu pemimpin yang mewakili Kristus, dengan harapan virus corona segera berlalu dan muka bumi dipulihkan dari sakitnya.

Di biara Pusat SFD Yogyakarta, dalam suasana haru penuh keheningan kami bersimpuh di hadapan Sakramen Maha Kudus sambil menunggu berkat Urbi et Orbi dari Bapa Paus Fransiskus.

Dalam relung lubuk hatiku yang paling dalam menangis dan menjerit menyaksikan semua yang terjadi. Dunia sedang sakit dan tidak ada yang mampu mengobati bahkan seakan Gerejapun sedang terombang ambing diterpa angin karena secara serentak semua kegiatan menggereja di seluruh dunia dihentikan, bahkan di Italia setiap hari ratusan korban meninggal karena terinveksi virus corona.

Pentahtaan Sakramen Maha Kudus

Peristiwa lain yang menggores kalbu saya adalah ketika harus memaknai peristiwa Paskah di bulan April 2020 yang lalu, tatkala perayaan Tri hari suci dilakukan dari tempat masing-masing.

Ketiadaan Perayaan meriah pada Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah serta ketiadaan misa dan penyambutan komuni mengajak saya untuk merenungkan lebih dalam makna Misa Suci dan Komuni Kudus.

Dalam penderitaan dan kesunyian pekan suci, misteri salib dan kubur saya mencoba memahami, mengerti dan memaknai banyak peristiwa. Mencoba memaknai penderitaan, ketakutan, kekhwatiran yang saya alami dengan misteri salib Kristus dimana Yesus mengungkapkan salib sebagai ungkapan kasih-Nya kepada umat manusia. Percaya bahwa Tuhan tidak akan membiarkan umatnya yang setia menderita terlalu lama.

Melalui peristiwa Covid-19 ini saya menyadari bahwa Tuhan tidak harus dijumpai di dalam gedung Gereja. Bukankah Yesus dalam kisah Lazarus pernah berkata “Turunlah, hari ini aku mau menumpang di rumahmu”. Maka saat ini Tuhan mau mampir, datang dan berkunjung ke rumah kita, ditengah situasi yang menegangkan karena covid-19, Tuhan mau berbicara dengan kita dalam keheningan dan sepinya kubur, masuk dalam hati dan mendengarkan suara Tuhan yang lembut.

Yah....masuk dalam keheningan hati, menyadari ketidak berdayaan dan keberdosaan dihadapan Tuhan sembari berbenah diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih solider dengan orang yang berkesusahan, itu yang dapat saya lakukan saat ini.

Bersatu dalam doa

Saat ini Tuhan sedang mengajarkan kepada saya, bahwa dihadapan Tuhan kita semua sama. Tidak ada manusia yang begitu hebatnya sehingga terhindar dari Corona, yang kaya, yang miskin, yang punya jabatan, yang hebat, yang rajin berdoa, yang baik hati, yang tidak punya apa-apa semua disapa dan dikunjungi oleh Corona.

Apa yang bisa dilakukan dengan keadaan itu? Mungkin saatnya untuk koreksi diri atas kesalahan yang sudah dilakukan, bisa jadi karena selama ini saya terlalu egois, mementingkan diri sendiri dan kurang peduli dengan orang lain, maka saatnya untuk peduli kepada orang lain khususnya bagi kaum KLMTD.

Selama ini mungkin kurang peduli dengan keselamatan lingkungan, sehingga menimbulkan pemanasan global, polusi udara, dan mengancam kepunahan flora dan fauna yang tentu bisa memunculkan beberapa penyakit, maka saatnya untuk peduli pada lingkungan dimana kita hidup.

Selain itu, disaat kita mengalami kesusahan hidup kemanakan kita harus pergi? Jawabannya adalah tentu kepada Tuhan. Salib memberikan makna bagi kita yang mengikuti Kristus dan mengajari kita untuk rela menderita.

Kubur memberi kesempatan bagi saya untuk mengalami pertobatan, dengan menguburkan semua kelemahan dan dosa. Lewat wabah corona ini, mengajak saya untuk kembali kepada Tuhan. Ia telah mendera, tetapi akan menyembuhkan dunia, Ia telah memukul, tetapi akan menyehatkan kita lagi.

Saat ini semua hati terarah kepada Tuhan dan semua merindukan Tuhan, saat ini merupakan saat dimana Tuhan sedang memperbaiki kehidupan kita dengan segala sesuatu yang baru. Pada akhirnya kita akan mengalami kebangkitan dan pembebasan dari wabah penyakit ini.

Oleh. Sr. Giovani SFD, Yogyakarta

COMMENTS

Kongregasi Suster-Suster Fransiskus Dina (SFD) | Indonesia

Makna Paskah di tengah wabah Covid-19 bagiku

Virus Covid-19 mewabah di Indonesia pada awal Maret 2020 dan saat itu juga Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa sudah ada warga Indonesia terinveksi oleh virus tersebut.

Seperti yang kita ketahui bahwa gejala virus covid-19 ini adalah penderita mengalami sakit kepala, batuk-batuk kering, demam di atas 38 derajat dan kadang juga sesak napas bahkan bisa mengalami gagal napas.

Apa yang bisa dilakukan dengan keadaan itu? Mungkin saatnya untuk koreksi diri atas kesalahan yang sudah dilakukan, bisa jadi karena selama ini saya terlalu egois, mementingkan diri sendiri dan kurang peduli dengan orang lain, maka saatnya untuk peduli kepada orang lain khususnya bagi kaum KLMTD.

Selama ini mungkin kurang peduli dengan keselamatan lingkungan, sehingga menimbulkan pemanasan global, polusi udara, dan mengancam kepunahan flora dan fauna yang tentu bisa memunculkan beberapa penyakit, maka saatnya untuk peduli pada lingkungan dimana kita hidup.

Selain itu, disaat kita mengalami kesusahan hidup kemanakan kita harus pergi? Jawabannya adalah tentu kepada Tuhan. Salib memberikan makna bagi kita yang mengikuti Kristus dan mengajari kita untuk rela menderita.

Kubur memberi kesempatan bagi saya untuk mengalami pertobatan, dengan menguburkan semua kelemahan dan dosa. Lewat wabah corona ini, mengajak saya untuk kembali kepada Tuhan. Ia telah mendera, tetapi akan menyembuhkan dunia, Ia telah memukul, tetapi akan menyehatkan kita lagi.

Saat ini semua hati terarah kepada Tuhan dan semua merindukan Tuhan, saat ini merupakan saat dimana Tuhan sedang memperbaiki kehidupan kita dengan segala sesuatu yang baru. Pada akhirnya kita akan mengalami kebangkitan dan pembebasan dari wabah penyakit ini.

Labels:

COMMENTS

Video

/fa-clock-o/ TRENDING$type=list

RECENT WITH THUMBS$type=blogging$m=0$cate=0$sn=0$rm=0$c=4$va=0

RECENT$type=list-tab$date=0$au=0$c=5

REPLIES$type=list-tab$com=0$c=4$src=recent-comments

RANDOM$type=list-tab$date=0$au=0$c=5$src=random-posts

/fa-fire/ YEAR POPULAR$type=one

Makna Paskah di tengah wabah Covid-19 bagiku

Virus Covid-19 mewabah di Indonesia pada awal Maret 2020 dan saat itu juga Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa sudah ada warga Indonesia terinveksi oleh virus tersebut.

Seperti yang kita ketahui bahwa gejala virus covid-19 ini adalah penderita mengalami sakit kepala, batuk-batuk kering, demam di atas 38 derajat dan kadang juga sesak napas bahkan bisa mengalami gagal napas.

Apa yang bisa dilakukan dengan keadaan itu? Mungkin saatnya untuk koreksi diri atas kesalahan yang sudah dilakukan, bisa jadi karena selama ini saya terlalu egois, mementingkan diri sendiri dan kurang peduli dengan orang lain, maka saatnya untuk peduli kepada orang lain khususnya bagi kaum KLMTD.

Selama ini mungkin kurang peduli dengan keselamatan lingkungan, sehingga menimbulkan pemanasan global, polusi udara, dan mengancam kepunahan flora dan fauna yang tentu bisa memunculkan beberapa penyakit, maka saatnya untuk peduli pada lingkungan dimana kita hidup.

Selain itu, disaat kita mengalami kesusahan hidup kemanakan kita harus pergi? Jawabannya adalah tentu kepada Tuhan. Salib memberikan makna bagi kita yang mengikuti Kristus dan mengajari kita untuk rela menderita.

Kubur memberi kesempatan bagi saya untuk mengalami pertobatan, dengan menguburkan semua kelemahan dan dosa. Lewat wabah corona ini, mengajak saya untuk kembali kepada Tuhan. Ia telah mendera, tetapi akan menyembuhkan dunia, Ia telah memukul, tetapi akan menyehatkan kita lagi.

Saat ini semua hati terarah kepada Tuhan dan semua merindukan Tuhan, saat ini merupakan saat dimana Tuhan sedang memperbaiki kehidupan kita dengan segala sesuatu yang baru. Pada akhirnya kita akan mengalami kebangkitan dan pembebasan dari wabah penyakit ini.

Labels:

SHARE:

COMMENTS

Video

/fa-clock-o/ TRENDING$type=list

RECENT WITH THUMBS$type=blogging$m=0$cate=0$sn=0$rm=0$c=4$va=0

RECENT$type=list-tab$date=0$au=0$c=5

REPLIES$type=list-tab$com=0$c=4$src=recent-comments

RANDOM$type=list-tab$date=0$au=0$c=5$src=random-posts

/fa-fire/ YEAR POPULAR$type=one