Wabah virus corona bukan menjadi penghalang dalam menanggapi dan menjawab panggilan Tuhan. Walau perkembangan kasus Covid-19 pada akhir-akhir ini menunjukan tren kenaikan dan bahkan akan ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Mikro namun upacara penerimaan jubah biara dan profesi perdana di dalam Kongregasi SFD masih bisa diselenggarakan dengan mengikuti protokol kesehatan, tetap menggunakan masker, menjaga jarak, kursi tempat duduk diatur sedemikian rupa dan suster yang hadir hanya yang berkomunitas di Medan.
Sang pestawati ini telah menjalani proses pembinaan intensive selama ini, mereka mengalami rahmat Tuhan yang dirasakan selalu mengasihi, membimbing dan membentuk mereka dalam perjalanan kehidupan dan panggilan mereka. Melalui refleksi yang mendalam akan pengalaman kasih Tuhan dan pengenalan akan Kongregasi SFD maka tema yang mereka pilih dalam perayaan ini adalah “Bukan kamu yang memilih aku, tetapi Akulah yang memilih kamu” (Yoh 15;16a).
Dalam homilinya, RP. Andreas Elpian Gurusinga.OFM.Conv mengungkapkan bahwa tema dengan ayat kitab suci “bukan kamu yang memilih aku, tetapi Akulah yang memilih kami”, mengandung makna sebuah kebebasan. Hari ini Tuhan memilih 17 orang Postulan untuk menerima jubah biara dan 3 orang novis akan berkaul perdana dan itu semua bukan sebuah kebetulan melainkan merupakan pilihan Tuhan sendiri. “Maka para Novis dan Yunior tidak perlu takut dalam menjalani panggilan ini karena Tuhan sendiri yang akan berkarya, sekali melangkah maju terus dan pantang mundur. Tuhan sendirilah yang memilih kita menjadi calon biarawati dan Tuhan juga yang menempatkan di Kongregasi SFD, maka tugas kita adalah menyerahkan diri seutuhnya dengan penuh keiklasan kepada Kongregasi SFD dan membiarkan diri dibentuk dan ditempah di dalam formatio SFD sehingga nantinya menjadikan pribadi yang sesuai dengan spiritualitas SFD” ujar RP. Andreas Elpian Gurusinga dalam homilinya.
Dengan diterimanya 17 orang Postulan memasuki masa Novisiat maka nama mereka juga akan diganti sesuai dengan pilihan mereka dan persetujuan Dewan Pimpinan Umum SFD, biasanya diambil dari nama Santo-Santa yang hendak diteladani. Berikut ini pergantian nama mereka:
Ade Cyntia Manihuruk menjadi Sr. M. Ambrosia Manihuruk
Aurel Sitanggang menjadi Sr. M. Carla Sitanggang
Cinwi Sihombing menjadi Sr. M. Ancilla Sihombing
Trika Purba menjadi Sr. M. Ursula Purba
Ester Sihombing menjadi Sr. M. Mary Jose Sihombing
Sherly Tamsar menjadi Sr. M. Hildegardis Tamsar
Uli Nasib Purba menjadi Sr. M. Nicoline Purba
Ugahari Sitanggang menjadi Sr. M. Laura Sitanggang
Bella Tarigan menjadi Sr. M. Damiana Tarigan
Anisa Trigita Sumbayak menjadi Sr. M. Oda Sumbayak
Bekalta Sarima Saragih menjadi Sr. M. Andrea Saragih
Fidelia Ginting menjadi Sr. M. Clarisa Ginting
Rosinalsali Barus menjadi Sr. M. Alexandra Barus
Lilis Rosmaida Naibaho menjadi Sr. M. Verena Naibaho
Sriarma Sipayung menjadi Sr. M. Petronella Sipayung
Yohana Deswika Sitohang menjadi Sr. M. Yosefa Sitohang
Yesika Siburian menjadi Sr. M. Amanda Siburian
Dalam upacara penerimaan novis tersebut, Ministra Umum SFD menyerahkan Anggaran Dasar Ordo III Regular St. Fransiskus Assisi dan busana kebiaraan berupa jubah putih, selayar putih dan sebuah salib kepada 17 orang calon novis. Busana biara tersebut memiliki makna yang sangat dalam, maka ketika hendak memakainya tidak asal dipakai begitu saja tetapi memiliki ritual khusus yaitu:
1.
Jubah
Sebelum
dipakai, jubah dicium terlebih dulu dan dalam hati berkata, ya Tuhan pakaikan
lah aku pakaian kebiaraan agar aku tetap rendah hati, tetap sabar, tetap
sederhana dan tidak menonjolkan diri
2.
Selayar
Sebelum
dipakai selayar dicium dulu dan dalam hati berkata, ya Tuhan tudungilah aku
dengan kerudung cinta kasih agar aku tertutup dalam hal duniawi dan terbuka
hanya kepada kehendak-Mu saja.
3.
Ikat pinggang
Sambil
diikatkan berkata, Ya Tuhan ikatkanlah aku dengan ikatan cinta kasih agar aku
tetap sedia untuk diutus kemana saja demi kepentingan kongregasi dan sesama.
4.
Salib
Sebelum dipakai salib dicium dulu dan dalam hati berkata, Ya Tuhan ajarilah aku seperti Yesus yang siap sedia menerima penderitaan dan sengsara mulai dari taman Getsemani sampai ke bukit Golgota.
Semoga dengan mengenakan nama baru, jubah baru dan perutusan baru bagi yang baru berkaul perdana, mereka juga mengenakan Yesus Kristus dalam hidup mereka sehingga menjadi manusia baru. Selamat dan proficiat, semoga setia hingga akhir hayat. (Sr. Giovani Purba SFD)
Video
/fa-clock-o/ TRENDING$type=list
-
UJUD KERASULAN DOA KWI DAN UJUD DOA SFD INDONESIA TAHUN 2016 PERSEMBAHAN HA...
-
MASA ASPIRAN Masa Aspiran merupakan masa dimana para calon dalam tahap paling dini diperkenalkan kehidupan membiara. Pada m...
-
Pembaharuan Kaul Inti hidup membiara atau hidup berkaul adalah kita ingin menyerahkan diri penuh kepada Tuhan yang telah memanggi...
-
Sejarah Lahirnya SFD di Dongen Kongregasi Suster-Suster Fransiskanes Dongen mulai terbentuk akibat Revolusi Perancis pada tahun 1789...
-
Sr. Laurensia Girsang SFD Merdunya kicauan burung-burung yang hinggap di pepohonan nan rindang diantara taman biara menyambut kehadiran sang...
RECENT WITH THUMBS$type=blogging$m=0$cate=0$sn=0$rm=0$c=4$va=0
RECENT$type=list-tab$date=0$au=0$c=5
REPLIES$type=list-tab$com=0$c=4$src=recent-comments
RANDOM$type=list-tab$date=0$au=0$c=5$src=random-posts
/fa-fire/ YEAR POPULAR$type=one
-
MASA ASPIRAN Masa Aspiran merupakan masa dimana para calon dalam tahap paling dini diperkenalkan kehidupan membiara. Pada m...
-
UJUD KERASULAN DOA KWI DAN UJUD DOA SFD INDONESIA TAHUN 2016 PERSEMBAHAN HA...
-
Syukur merupakan kata yang paling pantas dan layak diungkapkan oleh keluarga besar Kongregasi Suster-suster Fransiskus Dina (SFD) karena ...
COMMENTS