Perayaan Syukur 25 tahun dan 40 tahun Hidup Membiara

0 0 sfd.saudaradina 18 November 2024 Edit this post

Pestawati bersama para imam (SFD)

Syukur tak terlukiskan

Tanggal 24 Oktober setiap tahun merupakan perayaan pendiri kongregasi SFD yaitu Muder Constance van der Linden, perayaan pendiri ini sekaligus juga menjadi perayaan syukur hidup membiara yakni pesta pesta perak, perayaan 40 tahun, pesta emas, dan selanjutnya.

Hari penuh Syukur SFD Indonesia

Hari Kamis, 24 Oktober 2024 merupakan hari penuh Syukur untuk SFD Indonesia, karena pada tanggal tersebut kongregasi memperingati hari pendiri kongregasi sekaligus perayaan syukur hidup membiara. Pada hari tersebut dirayakan peristiwa yang istimewa dan yakni perayaan syukur 25 tahun hidup membiara dan 40 tahun hidup membiara. Perayaan 25 tahun hidup membiara adalah:

1. Sr. Godeliva Sinaga SFD

2. Sr. M. Petra Sihotang SFD

3. Sr. M. Ruth Tondang SFD

4. Sr. Caroline Tarigan SFD

5. Sr. Ildephonsa Perangin-angin SFD

Suster yang merayakan pesta 40 tahun hidup membiara ada enam orang yakni:

1. Sr. Katharina Ginting SFD

2. Sr. Frederika Sipayung SFD

3. Sr. Theodorine Ginting SFD

4. Sr. M. Yosephine Sinuhaji SFD

5. Sr. Klarensia Tarigan SFD

6. Sr. Silvia Sembiring SFD

Perayaan ekaristi dilaksanakan di Gereja Santa Perawan Maria diangkat ke Surga Kabanjahe oleh Pastor Vikaris Episcopan Pro Religus RP. Joseph Lesta S.Pandia OFMConv, bersama para imam konselebaran sebanyak 34 orang. Pastor Pengkotbah adalah P. Guido Situmorang OFMCap, yang sebelumnya juga mendampingi retret para yubilaris.

Pestawati 25 dan 40 tahun hidup membiara (SFD)

Perjalanan panjang penuh syukur

Tema perayaan syukur tersebut adalah “Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu” ( 2 Kor 9: 15).

Pengalaman hidup penuh perjuangan dan dengan rahmat tuhan, Yubilaris telah melewati perjalanan panjang itu. Perjalanan 25 tahun dan 40 tahun hidup membiara bukan perjalanan yang singkat dan juga bukan perjalanan yang mudah, dibutuhkan komitmen, ketekunan, keterbukaan, dan terutama kesetiaan. Perjalanan penuh tantangan tetapi dapat dijalani dengan penuh sukacita sehingga para yubilaris berani mengatakan “Syukur kepada Allah karena karuniaNya yang tak terkatakan itu”.

Dalam homili P. Guido Situmorang OFMCap, menyapa para suster yubilaris dan mengingatkan supaya para yubilaris tetap bersyukur dalam setiap peristiwa hidup, karena orang yang mampu bersyukur adalah orang-orang yang tetap mengandalkan Tuhan dalam pelayanan sehingga dapat menjadi berkat bagi umat dan semua orang. Kunci kekuatan dalam panggilan adalah ketekunan dalam hidup rohani. Kita mampu melewati perjalanan panjang panggilan tentunya bukan karena kekuatan para Yubilaris, tetapi karena rahmat Tuhan yang memampukan. Pengalaman “jatuh” dalam panggilan dan berani untuk berdiri serta bertobat adalah pengalaman berharga yang memampukan kita untuk tetap berpegang teguh pada Tuhan. Tetaplah menjadi orang-orang yang beryukur, menjadi berkat, berdirilah saat jatuh dan datang pada Yesus yang mencintaimu.

Selesai perayaan ekaristi dilanjutkan dengan ramah tamah bersama keluarga dan tamu undangan. Semoga para Yubilaris tetap semangat dalam panggilan dan pelayanan. Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu, sampai bertemu di perayaan pesta hidup membiara selanjutnya. Proficiat kepada para suster karena boleh merayakan buah kesetiaan yang dirajut demi cinta kepada Allah. Semoga kesetiaan para suster menjadi teladan bagi kami semua. Salam SFD.

(Sr. Filomena Turnip SFD)