Sr. M. Laurentia Girsang SFD |
Biasanya triduum itu diadakan di rumah pembinaan Novisiat “Hati Kudus Yesus Medan”. Seperti biasa kalau sesama religious muda yang jarang bertemu dan ketika ada kesempatan bertemu, maka suasana pun menjadi hangat dan menyenangkan karena pasti akan berbagi satu sama lain dan saling menguatkan dalam panggilan.
Namun hal ini tidak terjadi karena kehadiran saudara COVID -19 yang turut berpengaruh dalam kehidupan religious sehingga Kongregasi mengambil kebijakan untuk mengindahkan himbauan pemerintah dengan, protocol kesehatan tetap terkondisi, memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak, menjaga stamina tubuh dan Stay at Home. Hal ini membuat proses persiapan dan pembaharuan kaul para yunior SFD di komunitas Masing-masing. Hal yang tak pernah dibayangkan tapi kehendak Tuhanlah yang terjadi.
Menyedihkan, memprihatinkan dan mengharukan, inilah ungkapan terdalam dari situasi ini. Namun sebagai orang beriman harus percaya bahwa Tuhan punya rencana yang indah atas situasi yang hangat ini. Sekaligus memberi kesempatan bagi setiap insan untuk menyadari betapa tak berarti kekuatan manusia di dunia ini sehingga melalui pandemi ini banyak orang yang semakin mencintai hidupnya dan meningkatkan relasi dengan Tuhan pun juga dengan keluarga. Dengan kata lain muncul rasa syukur terdalam dari lubuk hati.
Keadaan sulit ini tidak mengurangi keseriusan para Yunior SFD, untuk mengalami kehadiran Tuhan dalam setiap permenungan bahkan semakin akrab dengan-NYA. Adapun tema rekoleksi adalah hidup religious dipanggil kepada kekudusan melalui tiga nasehat injil. Dia telah memanggil kita kepada kekudusan. Dasar biblis dari 1 Ptr 1:16 “Hendaklah hidupmu kudus, sebab Aku ini kudus”. Inilah tujuan hidup sebagai religious, menuju kesucian yang sempurna dengan menghayati persembahan diri kepada Tuhan dengan ketiga kaul yakni ketaatan, kemiskinan, dan kemurnian. Menghayati hidup dengan kasih dan memberi kesaksian dalam hidup sehari-hari serta mengerjakan hal-hal kecil dengan cinta yang besar.
Dalam Ensiklik bapa Paus Fransiskus yang berjudul Gaudete et Exsultate, berisi tentang panggilan kekudusan di dunia dewasa ini dengan bersukacita dan bergembira. Dia menghendaki kita kudus dan tidak mengharapkan kita puas diri, suam-suam kuku dan tidak konsisten. Tujuan sederhananya adalah untuk membangkitkan semangat panggilan kepada kekudusan dengan mencoba mewujudkannya dalam konteks masa kini, dengan segala resiko, tantangan, dan peluangnya.
Sebagai religious muda, kerap mengalami benturan dalam hidup panggilan baik dalam perutusan maupun persaudaraan, jika tidak memberi diri untuk dibina. Itulah pentingnya kesabaran dan keterbukaan hati sebagai formatio yang masih butuh dibimbing dan dibantu dengan arahan pada jalan kekudusan panggilan.
Apabila kesadaran itu telah dimiliki, maka apapun tantangan yang dialami akan mampu melihat dan menerima bahwa disitulah Tuhan berkarya. Membentuk setiap pribadi untuk masuk pada kekudusan hidup dengan memandang tantangan merupakan sebuah cara Tuhan untuk melatihnya menjadi pribadi yang dewasa dan bergembira. Dengan keterbukaan hati akan berani berjuang untuk mengalahkan ego dan menghayati pengorbanan atau matiraga.
Teladan St.Fransiskus Assisi pelindung Kongregasi dan Muder Konstansia van der Linden pendiri Kongregasi SFD, mengikuti kehendak Tuhan dalam setiap peristiwa hidup mereka dengan menaruh harapan pada penyelenggaraan Ilahi sehingga tidak cemas dan gelisah. Percaya pada kebaikan Tuhan yang tidak terbatas sehingga mereka menemukan pantulan cinta Tuhan dalam seluruh alam ciptaan, sehingga bapa St.Fransiskus Assisi menganggap semua mahluk bagaikan saudara-saudari. Hal ini dapat terlaksana karena mereka hidup berpusat pada Kristus atau sering disebut Kristosentris.
Hendaklah para Yunior SFD berani untuk masuk dan tinggal pada kekudusan tersebut, walau kita tahu bahwa hanya Tuhanlah yang sempurna, tetapi ada usaha dan perjuangan melalui setiap pengalaman sehari-hari, melatih diri dari setiap tantangan dan pergulatan yang dialami dan berusaha menyadari bahwa pengalaman suka maupun duka diterima dari tangan Tuhan sehingga pengalaman tersebut tidak mengurangi cinta kita pada Yesus.
Pembaharuan kaul di komunitas Binjai |
Yunior yang membaharui kaul bersama Suster se Komunitas Palang Merah Medan |
Acara Komunitas |
Proficiat buat Para Yunior SFD yang telah membaharui kaul, semoga bersukacita dan bergembira dalam memikul salib setiap hari dan percayalah Tuhan mendampingi kita selamanya. Amin.
Oleh
Sr. M. Laurentia Girsang SFD, Yunior ke 4
Video
/fa-clock-o/ TRENDING$type=list
-
UJUD KERASULAN DOA KWI DAN UJUD DOA SFD INDONESIA TAHUN 2016 PERSEMBAHAN HA...
-
MASA ASPIRAN Masa Aspiran merupakan masa dimana para calon dalam tahap paling dini diperkenalkan kehidupan membiara. Pada m...
-
Pembaharuan Kaul Inti hidup membiara atau hidup berkaul adalah kita ingin menyerahkan diri penuh kepada Tuhan yang telah memanggi...
-
Sejarah Lahirnya SFD di Dongen Kongregasi Suster-Suster Fransiskanes Dongen mulai terbentuk akibat Revolusi Perancis pada tahun 1789...
-
Sr. Laurensia Girsang SFD Merdunya kicauan burung-burung yang hinggap di pepohonan nan rindang diantara taman biara menyambut kehadiran sang...
RECENT WITH THUMBS$type=blogging$m=0$cate=0$sn=0$rm=0$c=4$va=0
RECENT$type=list-tab$date=0$au=0$c=5
REPLIES$type=list-tab$com=0$c=4$src=recent-comments
RANDOM$type=list-tab$date=0$au=0$c=5$src=random-posts
/fa-fire/ YEAR POPULAR$type=one
-
MASA ASPIRAN Masa Aspiran merupakan masa dimana para calon dalam tahap paling dini diperkenalkan kehidupan membiara. Pada m...
-
UJUD KERASULAN DOA KWI DAN UJUD DOA SFD INDONESIA TAHUN 2016 PERSEMBAHAN HA...
-
Syukur merupakan kata yang paling pantas dan layak diungkapkan oleh keluarga besar Kongregasi Suster-suster Fransiskus Dina (SFD) karena ...
COMMENTS