Seminar menyongsong seabad SFD di Indonesia

0 0 sfd.saudaradina 2 Maret 2023 Edit this post

Dalam rangka menyambut 100 tahun SFD hadir dan berkarya di Indonesia, maka pada hari Jumat 03 Maret 2023 Kongregasi Suster-suster Fransiskus Dina (SFD) di seluruh Indonesia menyelenggarakan seminar bersama Bapak Uskup Kornelius Sipayung Uskup Keuskupan Agung Medan. Adapun tema seminar adalah Persaudaraan Dina yang Bersatu Hati, Dinamis, Inklusif, Kreatif dan Transformatif dalam Sinodalitas. Seminar dihadiri oleh 37 Komunitas SFD yang ada di sebelas keuskupan Indonesia. Komunitas yang ada di Rayon Medan mengikuti secara offline di Aula SFD Pasar 8 Medan, sedangkan komunitas yang lain mengikuti secara online (zoom). Seminar dimulai pada pukul 16.00 WIB dengan lagu pembuka dan doa pembuka dari Suster rayon Medan dan sesudah itu dilanjut pemaparan dari Mgr. Kornelius Sipayung.

Dalam pemaparannya, bapak Uskup menjelaskan bahwa Gereja Sinodal berarti berjalan bersama dalam persekutuan partisipasi dan misi. Manusia berasal dari Allah yang Mahakudus, karena itu manusia pada hakekatnya kudus dan dipanggil kepada kekudusan. Allah menghendaki agar manusia ambil bagian dalam kekudusan-Nya supaya manusia bisa bersatu dengan-Nya melalui hidup menggereja.

Persekutuan internal dibangun melalui partisipasi aktif semua umat beriman dalam berbagai kegiatan gerejawi, baik pembinaan iman dan peningkatan kualitas hidup rohani bersama (doa, ekaristi, dan lain-lain) maupun dalam berbagai aksi konkret (pelayanan dan kegiatan sosial karitatif) sebagai perwujudan iman itu.

Setiap pribadi dikaruniai oleh beragam karisma dan sinodalitas bisa menjadi wadah ragam karunia. Karisma-karisma itu, entah yang amat istimewa, entah yang lebih sederhana dan tersebar lebih luas, hendaknya diterima dengan rasa syukur dan gembira, sebab karunia- karunia tersebut sangat sesuai dan berguna untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan Gereja. Kesuburan mereka tergantung pada integrasi mereka ke dalam tubuh gerejawi. Semua karunia ini dimaksudkan untuk berkontribusi dalam berbagai cara untuk membangun Gereja dalam hubungan yang harmonis dan saling melengkapi. Di mana pun SFD berada SFD dipanggil untuk Gereja universal melalui misi SFD dalam Gereja lokal tertentu.

Setiap upaya harus dilakukan agar hidup bakti sebagai SFD dapat berkembang di masing-masing Gereja lokal, agar dapat berkontribusi pada kehidupan sesama. Persatuan dengan Gereja universal melalui Gereja lokal itulah jalan SFD. Hidup bakti sebagai SFD adalah anugerah dan pelayanan yang benar-benar merupakan bagian dari keluarga keuskupan, karena di dalamnya SFD hidup dan menjalankan kerasulan, di dalamnya SFD harus memberi kesaksian, di dalamnya SFD harus mewujudkan panggilan dan pengudusan, yang dipanggil untuk bekerja sama demi pembangunan satu Tubuh Kristus.

Sesudah pemaparan dari bapak Uskup dilanjut dengan sesi tanya jawab oleh beberapa suster kemudian dilanjut dengan kata penutup dari Sr. Imelda Tampubolon Ministra Umum Kongregasi SFD. Dalam kata penutup dikatakan bahwa setiap ada undangan dari beberapa uskup untuk SFD, pertama-tama harapan mereka bukan untuk membuka sekolah-sekolah atau klinik tetapi diundang untuk berpastoral, hadir menunjukkan spiritualitas SFD. Maka melalui seminar ini para Suster SFD merasa diingatkan kembali jangan sampai karena kesibukan di unit karya lupa tujuan utama yaitu berpastoral. Para suster SFD harus terlibat aktif berpastoral. Selain itu pantas disyukuri, sampai usia 100 tahun SFD dirasa masih memiliki persaudaraan yang kuat dan erat untuk berjalan dan bekerja sama membangun SFD. Akhir kata Sr. Imelda menyampaikan limpah terimakasih atas siraman yang diberikan bapak Uskup dimana para Suster SFD merasa disegarkan kembali untuk membuka hati terhadap kebutuhan Gereja dan hadir membawa damai dan kabar sukacita. (Sr. Giovani Purba SFD)